Pengenalan Universitas Safin Pati Ke Polres Blora

Pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2023, Universitas Safin pati melaukukan kunjungan ke Polres Blora dalam rangka sosialisasi Pemerimaan Mahasiswa Baru 2023/2024 dan beberapa agenda lainnya seperti rencana kerjasama antara Universitas Safin dan Polres Blora. Acara hari ini dihadiri oleh jajaran kepolisian dari Polres Blora dan 3 dosen Universitas Safin yaitu wakil rektor 1 Universitas Safin, Ibu Denni Puspitasari SH, MH dan Nila Arzaqi SH., MH.

Acara di mulai pukul 07.00 sampai dengan 10.00 WIB, dimulai dengan apel pagi Polres Blora, dilanjutkan dengan Pengenalan secara umum tentang Universitas Safin, penjelasan tentang masa Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Sain dan sosialisasi program-program yang dimiliki oleh Fakultas Hukum Universitas Safin antara lain Lembaga Bantuan Hukum dan ketersediaaam dosen Fakultas Hukum untuk menjadi Saksi Ahli untuk membantu proses penindakan hukum khususnya di Polres Blora.

Acara ini ditutup dengan pemberian kenang-kenangan dari Universitas Safin kepada Kompol Slamet Riyanto selaku Kabag SDM Polres Blora. Diharapkan dengan adanya acara ini dapat mempererat hubungan kerjasama antara Universitas Safin dan Polres Blora.

HIGH SCHOOL FAIR 2023

HIGH SCHOOL FAIR 2023🚨
Hallo, siswa-siswi SLTA Kabupaten Pati dan sekitarnya!!✨
Pengen tau info mengenai PTN/ PTS favorit kamu? Nantikan High School Fair (HSF) 2023 dengan tema “All Your Dream Start From Here”. Tentunya akan ada banyak info menarik dari PTN/ PTS favorit yang ada di Indonesia loh!
Catat tanggal pelaksanaannya ya!!
📍 Minggu, 15 Januari 2022
📍 07.30 WIB-selesai
📍 Universitas Safin Pati
Selain itu, kalian juga bisa dapatkan:
-Info mengenai PTN/PTS
-Info beasiswa
-Ilmu yang bermanfaat
-Relasi yang luas
-Hiburan
Tunggu apalagi, ayo segera daftarkan diri Kamu di link berikut ini:
https://bit.ly/pendaftaranhsf2023
Kami tunggu partisipasi dan kedatangan kalian!!♥️✨
More info:
Risma (+62 852-3635-6354)
Kholis (+62 821-4437-0414)
#BPUNPATI #HSF2022 #HSFBPUNPATI2022 #Mahasiswa #Prestasi #Kuliah #Beasiswa #KIP #Sanlat #BPUN

Sistem Hukum di Indonesia

Hukum di Indonesia merupakan sistem yang mengatur tata cara dan peraturan yang harus diikuti oleh masyarakat di negara tersebut. Sistem hukum di Indonesia berasal dari beberapa sumber, termasuk hukum adat, hukum agama, dan hukum nasional.

Hukum adat merupakan sistem hukum yang berlaku di masyarakat adat Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang memiliki tradisi, budaya, dan adat istiadat yang berbeda-beda. Hukum adat biasanya dianggap sebagai hukum yang paling penting bagi masyarakat adat, karena ia merupakan bagian integral dari budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat tersebut.

Hukum agama di Indonesia juga merupakan sumber hukum yang penting. Negara Indonesia merupakan negara yang multi-agama, dengan berbagai macam agama yang dianut oleh masyarakatnya, seperti Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan lain-lain. Masing-masing agama memiliki sistem hukum yang berlaku bagi para pengikutnya, yang terkadang diakui dan diakui oleh pemerintah Indonesia.

Sistem hukum nasional di Indonesia merupakan kombinasi dari hukum adat dan hukum agama, serta undang-undang yang dibuat oleh pemerintah Indonesia. Undang-undang tersebut merupakan peraturan hukum yang berlaku bagi seluruh warga negara Indonesia, tanpa terkecuali.

Sistem peradilan di Indonesia terdiri dari beberapa tingkatan, mulai dari tingkat pertama hingga tingkat terakhir. Tingkat pertama terdiri dari pengadilan negeri, yang menangani perkara-perkara yang bersifat kecil dan sederhana. Tingkat kedua terdiri dari pengadilan tinggi, yang menangani perkara-perkara yang lebih rumit dan berat. Tingkat terakhir adalah Mahkamah Agung, yang merupakan tingkat terakhir dari sistem peradilan di Indonesia, yang menangani perkara-perkara yang bersifat kasus-kasus terbesar dan paling kompleks.

Selain sistem peradilan, Indonesia juga memiliki lembaga-lembaga lain yang bertanggung jawab dalam menegakkan hukum, seperti Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) dan Kejaksaan Agung. Kepolisian bertugas untuk menangani tindak pidana yang terjadi di Indonesia, sementara Kejaksaan Agung bertugas untuk melakukan penuntutan terhadap tersangka yang diduga melakukan tindak pidana.

Selain itu, Indonesia juga memiliki lembaga-lembaga non-kepolisian yang bertugas dalam menegakkan hukum, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS). BPK bertugas melakukan pemeriksaan terhadap keuangan negara, sementara KPK bertugas untuk melakukan penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi. LAPAS merupakan lembaga yang menangani pelaksanaan hukuman bagi para terpidana yang dijatuhi hukuman penjara.

Di Indonesia, hukum juga diatur oleh lembaga-lembaga internasional yang telah ditandatangani oleh Indonesia, seperti Konvensi Jenewa tentang Hukum Laut dan Konvensi PBB tentang Hukum Tata Niaga Internasional. Indonesia juga merupakan anggota dari ASEAN, yang merupakan organisasi regional yang terdiri dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. ASEAN juga memiliki lembaga hukum tersendiri, yaitu ASEAN Law Association, yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama hukum di kawasan tersebut.

Dalam menegakkan hukum, Indonesia juga memiliki lembaga-lembaga yang bertugas untuk memberikan bantuan hukum bagi masyarakat yang membutuhkannya, seperti Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta). Kedua lembaga tersebut bertujuan untuk memberikan bantuan hukum bagi masyarakat yang tidak mampu membayar biaya hukum yang cukup mahal.

Dengan demikian, hukum di Indonesia merupakan sistem yang kompleks dan terdiri dari berbagai sumber dan lembaga yang bertugas untuk menegakkan hukum di negara tersebut. Hukum di Indonesia bertujuan untuk memberikan rasa keadilan bagi seluruh warga negara Indonesia, serta menjadi pedoman bagi tata cara dan peraturan yang harus diikuti oleh masyarakat di negara tersebut.

Sumber :

Gambar : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Flag-map_of_Indonesia.png